Memperingati Hari Kusta Sedunia bersama NLR dan Kementerian Kesehatan Indonesia

Memperingati Hari Kusta Sedunia bersama NLR dan Kementerian Kesehatan Indonesia

Tanggal 28 Januari kemarin diperingati sebagai Hari Kusta Sedunia atau World Leprosy Day. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kusta terbesar ke-3 sedunia setelah India dan Brazil, rasanya memang harus terus bergerak untuk mengurangi angka penularan dan stigma di masyarakat. Dalam rangka World Leprosy Day tersebut, Ruang Publik KBR tanggal 30 Januari 2024 kemarin menghadirkan Ibu Hana Krismawati, M. Sc seorang pegiat Kusta dan analis kebijakan dari Pusat Sistem dan strategi kesehatan Kementerian Indonesia dan Agus Wijayanto, MMID, Direktur eksekutif NLR Indonesia.

Di Indonesia stigma terhadap penderita kusta masih tinggi. Untuk sejalan dengan tema World Leprosy Day tahun ini yaitu, unity, act and eliminate, diharapkan masyarakat Indonesia bisa bersatu dan beraksi bersama untuk menghapus Kusta. Dibutuhkan peran serta seluruh masyarakat untuk menghapus Kusta di Indonesia, termasuk menghapus stigma tentang OYPMK (Orang Yang Pernah Menderita Kusta) di Indonesia.

Unity, Act and Eliminate

Salah satu lembaga di Indonesia yang aktif bergerak dalam membantu mengurangi angka Kusta adalah NLR Indonesia. NLR Indonesia juga aktif bergerak memberikan edukasi di daerah-daerah yang memiliki angka penderita Kusta cukup tinggi, untuk membantu menghapus stigma dan memberikan pendampingan bagi para OYPMK agar tetap bisa berperan aktif di masyarakat.

Sebagai pegiat Kusta, Bu Hana membuka fakta yang mencengangkan. Kata Bu Hana

“Jawa Tengah dan Jawa Timur menyumbang angka cukup tinggi dalam jumlah OYPMK yang tercatat di kementerian Kesehatan. Meskipun angka persentasenya cukup rendah dibandingkan NTT dan wilayah lain di luar Jawa, namun secara nominal masih ada 1.000 lebih angka OYPMK yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur”.

Jadi faktor ekonomi dan pendidikan bukan hanya menjadi satu-satunya faktor yang turut serta membuat angka penularan Kusta cukup tinggi. Terbukti di pemetaan wilayah endemis, Pulau Jawa yang memiliki fasilitas kesehatan dan pendidikan yang lebih mumpuni dibanding wilayah lain pun masih menyumbang angka cukup tinggi. Untuk itu, Bapak Agus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut menyuarakan bahwa kusta bisa sembuh dan hanya menular melalui kontak fisik cukup erat dengan penderita.

Lebih lanjut bu Hana mengajak para peneliti dan akademisi di Indonesia untuk turut aktif melakukan kajian dan penelitian tentang Kusta. Dibandingkan negara lain, akademisi di Indonesia masih sedikit yang mau meneliti dan bersama-sama berjuang untuk menurunkan angka penderita dan penyebaran kusta.

Dengan peringatan Hari Kusta Sedunia ini diharapkan mampu mengajak lebih banyak masyarakat untuk bersatu dan bergerak, beraksi mengeliminasi angka kusta di Indonesia dan merangkul para OYPM untuk dapat tetap berperan aktif di masyarakat, seperti yang telah dilakukan oleh NLR Indonesia.

Melewati Masa Duka – Part 1

Kehilangan satu orang tersayang saja sudah menyisakan duka yang panjang. Bagaimana jika dua atau tiga orang sekaligus? Sampai hari ini aku masih belum mampu memahami banyak hal dibaliknya.

Setelah kehilangan tiga orang tersayang dalam waktu kurang dari dua bulan, bisa kah kalian membayangkan rasanya? Percayalah, banyak yang menanyakan hal yang sama kepadaku. Gimana rasanya kehilangan banyak orang dalam waktu yang berdekatan?

Rasanya seperti berjalan di tengah kabut tebal, yang benar-benar sangat tebal bahkan kamu tak mampu memandang ujung jari di depan matamu. Sangat tebal dan dingin. Ada banyak rasa takut, rasa khawatir, rasa tidak tahu, rasa tidak paham. Ada banyak kata “mengapa”, “bagaimana”, “lalu apa” dan berbagai pertanyaan yang tidak pernah ada jawabannya. Ada banyak mimpi yang tiba-tiba hancur seperti bangunan lego yang sudah tertata tinggi tiba-tiba berantakan berserakan dan banyak kepingan yang hilang hanya dalam waktu sekejap. Tidak mungkin dibangun lagi dengan utuh seperti semula. Tidak mungkin berjalan tanpa menabrak sesuatu. Tidak mungkin keluar dari kabut tanpa badan basah kuyup.

Apalagi kejadian seperti ini bukan pertama kalinya buatku. Sebelas tahun yang lalu aku kehilangan Bapak dan adik berselang 17 hari saja. Bukan karena musibah kecelakaan atau pandemi, bukan. Bapak meninggal karena sakit jantung. Adikku sampai sekarang tidak diketahui sakit apa. Hanya sebelum meninggal itu dia demam tiga hari. Demamnya pun bukan yang demam tinggi. Di sela demamnya masih bisa membantu ibu menjemur baju dan berkomunikasi dengan normal, tidak nampak wajah seperti orang sedang sakit.

Pun begitu awal tahun 2023 kemarin. Aku kehilangan suami, papa mertua dan ibuk hanya berselang beberapa hari saja. Suamiku meninggal awal Februari 2023. Papa meninggal tanggal 27 hari kemudian. Sedangkan ibuk meninggal 21 hari setelah kepergian papa. Ketiganya meninggal karena sakit yang hampir sama. Suamiku meninggal karena pecah pembuluh darah di otak, 3 hari di rawat di RS dalam kondisi koma, lalu meninggal. Ibu dan papa memang sudah sakit stroke sebelumnya. Apalagi ibuku memang sedang menurun drastis kesehatannya.

3 kali mendirikan tenda dan mengibarkan bendera kematian bukan hal yang mudah. Jika orang lain melihatku masih bisa wara-wiri, bertemu banyak orang tanpa air mata, percayalah, dibalik itu aku sempat tidak sanggup bangun. Mataku sembab berkali-kali hingga hari ini. Segala macam penyakit masa kecil, auto imun, mulai bermunculan kembali. Aku pun tumbang berkali-kali.

Pun dari kondisi psikologis, aku beberapa kali terapi untuk memulihkan luka batinku. Aku tidak sekuat itu. Aku pun membutuhkan bantuan, aku pun terluka. Tentang luka dan penyembuhan psikologis ini mungkin akan aku bahas di bagian 2. Doakan aku sanggup membuka luka itu satu persatu dan mengupasnya ya…

Namun yang jelas, aku bisa melewati semua itu dan masih bisa terlihat tegak berdiri karena bantuan banyak orang. Ucapan terima kasih tak terhinggaku untuk adik-adikku, adik-adik iparku, dan sahabat-sahabatku yang tak pernah lelah menanyakan kabarku hampir setiap hari hanya untuk memastikan aku baik-baik saja. Bahkan dua kunyilku yang entah kenapa bisa menjadi super protektif melebihi ayahnya, yang menjagaku dari segala sisi, yang bawel setiap saat melebihi bawelnya ibukku.

Duka pasti meninggalkan luka. Tapi luka bukan sesuatu yang tak bisa disembuhkan. Bahkan luka yang cukup dalam pun, Allah sanggup menyembuhkan melalui ‘tangan-tangan’ semesta yang bekerja untuk-NYA.

Duka dan luka ini masih belum sembuh benar. Aku masih harus melewati beberapa kali lagi rangkaian terapi dan konsultasi. Aku memang bisa berjalan meski tertatih. Tapi suatu hari, aku ingin kembali bisa berlari dan terbang tinggi. Aku semestinya bisa kembali, untuk mengantarkan dua bocahku kembali meraih angkasa. Doakan yaa…

Pemilu Inklusif 2024 Untuk Penyandang Disabilitas

Pemilu Inklusif 2024 Untuk Penyandang Disabilitas

Menemani penyandang disabilitas dalam pesta rakyat pemilihan umum bukan hal baru dan langka bagi saya. Selain papa mertua yang terkena stroke dan harus belasan tahun duduk di kursi roda, dulu saya punya kawan low vision yang penglihatannya terbatas. Saat itu sama-sama pertama kalinya bagi kami merasakan pemilihan umum, sehingga kami janjian pergi bersama-sama. Ketika itu saya tidak tahu kalau ada kertas suara yang ada brailenya. Saya ingat betul kawan saya dituntun memasuki bilik suara oleh kedua orang tuanya dan dipandu dalam memilih.

Saya baru tahu kalau ada kertas suara yang ada brailenya kemarin setelah mendengarkan Ruang Publik KBR bersama NLR Indonesia tanggal 28 November 2023 di live streaming di Youtube dengan tema “Partisipasi Remaja dengan Disabilitas dalam Pemilu 2024“. Talkshow tersebut menghadirkan Kenichi Satria Kaffah, selaku Remaja dengan Disabilitas dan Ibu Noviati, S.IP selaku Tim Panitia Pengawas Pemilu 2024. Talkshow yang dipandu Rizal Wijaya selaku host berlangsung selama 1 jam.

Ibu Noviati menuturkan bahwa

“konsitutsi negara kita sudah mengatur kepemenuhan hak politik para penyandang disabilitas dalam UU no 7 tahun 2017 pasal 5 bahwa penyandang disabilitas yang memenuhi persyaratan memiliki hak yang sama sebagai pemilih untuk menggunakan hak pilihnya, sebagai peserta pemilu maupun sepagai panitia penyelenggara pemilu.”

Jadi jelas ya semestinya tidak ada diskriminasi bagi penyandang disabilitas.

Namun pada kenyataannya masih banyak para penyandang disabilitas yang tidak mendapat hak politik dengan berbagai alasan, mulai dari tidak terdata sebagai penyandang disabilitas sehingga tidak mendapat fasilitas khusus untuk dapat menjalankan hak pilihnya hingga tidak terdata sebagai peserta pemilu. Apabila menjumpai hal yang demikian, Bu Noviati menyarankan untuk segera melaporkan ke KPU. Pada saat petugas PANTARLIH datang ke rumah, pastikan bahwa anggota keluarga disabilitas sudah terdata dengan baik oleh petugas.

Kenichi atau sering disapa Kak Ken, berbagi pengalaman sebagai penyandang disabilitas yang tahun depan akan mendapatkan hak pilihnya pertama kali. Sebagai penyandang disabilitas Kak Ken sudah memastikan bahwa namanya terdata sebagai penyandang disabilitas netra dalam DPT (daftar pemilih tetap) sehingga di TPU tempat Kak Ken nantinya memilih akan diberi surat suara khusus bagi disabilitas netra.

Sejauh ini Kenichi sendiri tidak pernah mengalami intimidasi dalam menentukan pilihannya. Pun demikian yang dia dengar dari teman-temannya yang sudah lebih dulu menjadi pemilih dalam pesta pemilu. Hal yang acap terjadi adalah kurangnya fasilitas dan akses di TPU saat hari pencoblosan. Hal ini diakui ibu Novita dan akan menjadi koreksi bersama bagi Panwaslu dan Panitia Pemilu.

Apalagi tahun 2024 ini akan menjadi Pemilu Inklusif yang mengedepankan 3 hal bagi penyandang disabilitas, yaitu menerapkan Prinsip kesetaraan, prinsip aksesibilitas dan prinsip sinergitas. Dengan terselenggaranya pemilu inklusif tahun depan semoga semakin banyak warga yang dapat berpartisipasi dalam pesta akbar pemilihan umum dan mendapatkan hak pilihnya sesuai konstitusi yang berlaku.

Wisata Bukit Mas Jadi Rekomendasi Perumahan Terbaik di surabaya

Wisata bukit mas surabaya

Wisata Bukit Mas Jadi Rekomendasi Perumahan Terbaik di surabaya

Suatu hari sepulang sekolah, Kunyil mendekati saya dan tiba-tiba bertanya, “Bund, punya rekomendasi perumahan terbaik di Surabaya gak?” Sontak saya kaget mendengar pertanyaannya. Ada apa ini, tumben-tumbennya bocah SMP sudah nanyain kayak besok mau beli rumah aja. Spontan saya menjawab “Wisata Bukit Mas Surabaya, kenapa Kak?”

Dengan sangat ringan dia melanjutkan pertanyaannya, emang Wisata Bukit Mas itu rumah-rumahnya kayak gimana Bund? Kenapa kok Bunda merekomendasikan rumah-rumah yang ada di sana? Hmmm… sepertinya ini akan menjadi deep talk, obrolan yang lumayan berat. Sebelum saya lanjut menjelaskan saya tanya dulu, tujuan dia ujug-ujug tanya soal rumah itu ada apa.

Rekomendasi Perumahan Terbaik di surabaya

Rekomendasi perumahan terbaik di Surabaya

Rupanya si bocah sedang over thinking. Semenjak ayahnya meninggal, bocah-bocah lumayan protektif sama bundanya. Jadi tiba-tiba dia memikirkan nasib bundanya yang akan jadi kesepian tanpa ayahnya kalau ditinggal mereka kuliah nanti. Dengan gamblang dia menjelaskan kalau dia ingin kuliah di luar negeri suatu hari nanti. Tapi kalau dia jauh sekali dari rumah, ada kekhawatiran dia meninggalkan bundanya sendirian. Dia ingin memastikan bahwa bundanya ada di rumah yang nyaman, sesuai tipe idaman bundanya.

Dulu kita pernah ngobrol tentang rumah impian, bahwa suatu hari aku ingin tinggal di rumah yang memiliki jendela lebar dengan tempat duduk besar dan nyaman untuk membaca buku sambil menatap pemandangan di luar jendela. Aku ingin rumahku dilengkapi dengan peralatan yang serba modern, yang memudahkan aku merawat rumah, meski tanpa asisten rumah tangga.

Rupanya kunyil teringat akan obrolan kala itu, sehingga ketika dia overthinking meninggalkan bundanya sendiri di rumah saat mereka besar nanti, dia ingin memastikan bundanya ada di tempat yang aman dan nyaman. Berarti gak salah dong ya memberikan Wisata Bukit Mas Surabaya sebagai rekomendasi perumahan terbaik di Surabaya. Karena Wisata Bukit Mas memiliki semua fasilitas modern yang aku idam-idamkan. Apalagi rumah tipe Peony di Chelsea, cluster terbaru di Wisata Bukti Mas Surabaya yang memiliki bentuk kamar tidur utama persiiiis seperti mimpiku dengan jendela lebar dan day bed yang nyaman.

Wisata Bukit Mas Surabaya

Wisata Bukti Mas Surabaya

Ini beberapa kelebihan cluster Chelsea Wisata Bukit Mas Surabaya yang bisa kita dapatkan. Di perumahan Wisata Bukit Mas Surabaya, cluster Chelsea ada di bagian paling depan. Perumahan WIsata Bukit Mas sendiri terletak di area CBD Surabaya Barat yang cukup strategis. Nantinya perumahan ini akan dilewati oleh Radial Road dan MWRR menurut blueprint pengembangan kota di Surabaya

Lokasi cluster Chelsea hanya selangkah selemparan sandal dari colloseum club house. Ini menjadi cluster pertama yang memiliki private club house. Cluster ini dikelilingi oleh green area dan dekat dengan 8 fasilitas kesehatan di Surabaya. Sungguh sangat cocok untuk rumah masa pensiun yang harus wara-wiri kontrol ke fasilitas kesehatan untuk jaminan hidup sejahtera.

Kawasan ini juga terletak di distrik pusat bisnis. Kalau mau ke mall tinggal selangkah dan lima kali goyang kayang sudah sampai. Untuk keluarga muda sejahtera juga menguntungkan karena cukup dekat dengan sekolah-sekolah internasional yang elit. Fasilitas-fasilitas seperti jogging track, playground, fitness center, lapangan basket, sudahlah tak perlu diragukan lagi, itu sudah menjadi pakemnya fasilitas yang dimiliki oleh Sinar Mas Land group. Yang bikin aku tergila-gila adalah kawasan hijaunya yang cukup luas dan memungkinkan kita memiliki hunian dengan udara yang segar, bebas dari polusi dan nyaman.

wisata bukit mas surabaya

Setelah mendengar penjelasanku tadi, masih dengan wajah songongnya dia bertanya, emang rumah yang seperti itu harganya kira-kira berapa, Bunda? Astagaaa… kayak si punya tabungan milyaran aja, Nduk. Tapi ya sudahlah, apapun impiannya mari kita aminkan saja. Kalau kalian penasaran juga, rumah seperti ini ada 2 tipe, yaitu tipe Peony yang memiliki luas tanah 55 m2 dan luas bangunan 77 m2, serta tipe Norway yang memiliki luas tanah 66 m2 dan luas bangunan 89 m2. Tinggal pilih aja. Untuk tipe Peony, harganya sekitar 1,5 milyar.

Yang bikin rumah Peony ini jadi idamanku tentu saja karena memiliki day bed super nyaman yang bisa dipakai untuk bersantai, membaca buku atau sekedar ngalamun sambil ngopi dan melihat pemandangan di luar jendela. Selain itu rumah ini sudah dilengkapi dengan sistem keamanan yang modern, seperti instalasi kunci rumah yang menggunakan finger print, build in CCTV untuk memantau kondisi rumah. Bahkan rumah ini memiliki UV sterilizer mailbox untuk meletakkan paket yang datang dan sekaligus mensterilkannya. Canggihnya keren kaaan…

Mendengar itu bocahku terbengong-bengong.Makin bengong lagi ketika tahu bahwa beli rumah sekarang juga bisa dengan perabotan yang lengkap. Berasa mau berangkat camping tinggal masuk rumah bawa koper dan ransel, rumah sudah siap ditempati gak perlu belanja ini itu anu inu. apalagi beda harga antara non-furnished dan full furnished hanya sekitar 200 jutaan saja. Gimana, gimana, jadi beliin rumah buat bunda di sini gak Kak?

“Doakan ya Bunda…” Jawabnya penuh takzim dan tersenyum simpul. Aaamiiin….

Rekomendasi Menu Buka Puasa Dan Sahur Di Hokben

rekomendasi menu buka puasa dan sahur dari Hokben

Rekomendasi Menu Buka Puasa Dan Sahur Di Hokben

Anakku suka sekali Jejepangan. Bukan cuma film-film animenya, tapi juga gaya berpakaiannya, budayanya hingga menu makanannya. Untuk bocahku yang biasanya pemilih sekali soal menu makanan, ternyata cukup mengejutkan ketika dia penasaran dengan menu-menu masakan Jepang seperti yang dilihat di film-film. Ternyata untuk yang anaknya picky eater, menu-menu masakan Jepang seperti Teriyaki beef, Teriyaki Chicken, sangat ramah di lidahnya. Makanya tak heran kalau salah satu restoran favoritnya adalah Hokben.

Beberapa menu favoritnya di Hokben adalah Teriyaki Beef, Chicken Katsu, Shumay steam dan es sarang burung. Tapi sebagai seorang ibu, pernah gak sih merasa khawatir, kira-kira masakan-masakan ini halal gak sih? Ya gak bisa dipungkiri sih kalau makanan-makanan khas dari daerah yang mayoritas agamanya non muslim itu campuran bahan makanannya terkadang meragukan. Buat beberapa negara, masakan dicampur dengan alkohol atau minyak Babi adalah hal yang biasa yang dapat menambah aroma dan rasa masakan semakin sedap. Tapi buat kita yang muslim hal tersebut tentu saja haram.

HOKBEN HALAL ATAU HARAM?

Keraguan itu ternyata terjawab tuntas ketika saya mengikuti sosialisasi makanan halal di Hokben Resto di Jl. Polisi Istimewa. Menghadirkan narasumber Bapak M. Fauzy, S.Ag., M.HI. Satgas Layanan Halal Provinsi Jatim, bahwa produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal seperti yang tertera di Undang-Undang Nomor 3/2014 Pasal 4.

Hokben Halal atau Haram

Sertifikasi halal yang sudah dikantongi oleh Hokben menunjukkan bahwa Hokben sangat serius menjaga kualitas produknya sesuai dengan syariat islam. Karena MUI sendiri mengeluarkan sertifikasi halal dengan memegang beberapa prinsip penting seperti :

  1. Memastikan produk yang dihasilkan sesuai ketentuan halal dan menjamin kehalalan produk di seluruh rangkaian Proses Produksi Halal (PPH) mulai hulu sampai hilir.
  2. Memastikan tidak terjadi kontaminasi bahan haram dan Najis, baik fasilitas/peralatan pekerja, maupun lingkungan
  3. Menjaga kesinambungan proses produksi halal

Dengan syarat seketat itu, tentu saja selama proses penyembelihan, pengolahan bahan, hingga menjadi produk jadi sampai tahap pengemasan, Hokben sangat berhati-hati. Oh ya, untuk kawan-kawan UMKM yang ingin memiliki sertifikasi halal seperti Hokben, ternyata sekarang tidak susah, bahkan gratis.

Tahun 2023 ini MUI mengeluarkan program 1000 sertifikasi halal gratis yang bisa dimanfaatkan oleh kawan-kawan UMKM. Kawan-kawan UMKM juga akan mendapatkan bimbingan, pendampingan dan pengawasan untuk produk-produknya yang ingin menjangkau pasar lebih luas dengan mengantongi sertifikasi halal. Cuss mungkin bisa dicobain segera. Siapa tahu membuka pintu rejeki lebih lebar.

MENU PAKET RAMADAN 2023 DI HOKBEN

Kurang meriah rasanya kalau Hokben tidak ikut bersuka cita merayakan datangnya bulan suci Ramadan. Menu-menu paket Ramadan yang setiap tahun menjadi andalan Hokben, tahun ini dikeluarkan lagi dengan konsep yang lebih menarik. Tak hanya menawarkan paket hemat harga terjangkau, Hokben juga memanjakan lidah pelanggannya dengan memberikan free takjil es merah delima yang memiliki isian kenyal dan segar.

Berikut menu-menu paket Ramadan 2023 di Hokben yang bisa kalian pilh :

  1. BENTO RAMADAN 1 (Chicken Teriyaki, Ebi Furai, Shrimp Roll, Chicken Karaage, Nasi, Salad, The Botol Sosro Harga 58.000,- (sudah termasuk pajak)
  2. BENTO RAMADAN 2 (Chicken Curry Yaki, Ebi Fried, Egg Chicken Roll, Fried Dumpling, Nasi, Salad, Teh Botol Sosro) Harga Rp. 58.000,- (sudah termasuk pajak)
  3. BENTO RAMADAN 3 (Beef Sukiyaki + Tofu, Tori No Teba, Chicken Korokke, Nasi, Salad, Teh Botol Sosro) Harga Rp 68.000,- (sudah termasuk pajak)
  4. BENTO RAMADAN 4 (Beef Teriyaki, Ekkado, Fried Chicken Tofu, Nasi, Salad, Teh Botol Sosro) Harga Rp. 68.000,- (sudah termasuk pajak)

Selama bulan Ramadan ini, beberapa resto Hokben buka 24 jam dan menu Bento Ramadan ini bisa dipesan untuk paket menu makan sahur. Seru bukan?

HOKBEN PEDULI LINGKUNGAN

Hal lain yang patut diacungi jempol dari budaya Jepang adalah kepeduliannya terhadap lingkungan. Demikian juga yang sekarang sedang dirintis oleh Hokben. Hokben bekerja sama dengan beberapa start up lingkungan hidup berusaha mengolah limbah-limbah non organik yang dihasilkan restoran. Pemanfaatan limbah seperti sumpit dan mika mulai dirintis untuk menjaga lingkungan tetap nyaman dan lestari.

Hokben mengajak pelanggannya untuk menyetorkan kembali plastik mika yang digunakan untuk pembungkus makanan untuk diolah kembali menjadi eco roster. Pengolahan tersebut bekerja sama dengan Rebricks. Rebricks sendiri adalah sebuah start up yang mengolah limbah plastik menjadi building materials atau bahan-bahan bangunan ramah lingkungan. Eco roster yang dihasilkan, digunakan kembali oleh Hokben untuk bahan membangun restoran.

Selain mengolah plastik mika, Hokben juga mengolah limbah sumpit yang dihasilkan restoran menjadi tatakan gelas, gantungan kunci, mainan anak, tatakan HP dan lain sebagainya. Untuk program tersebut, Hokben bekerja sama dengan Boolet, start up lingkungan hidup yang mengolah limbah sumpit bekas menjadi barang baru yang dapat dimanfaatkan.

Meski saat ini plastik mika dan sumpit bekas yang diolah masih terbatas, namun langkah kecil memang harus segera diambil untuk tujuan yang lebih besar. Semoga program tersebut dapat tersosialisasi dengan lebih baik. Apalagi tahun ini Hokben berkomitmen mengolah satu ton limbah plastik mika dan 30 ton limbah sumpit bekas untuk diolah menjadi barang yang ramah lingkungan.

Dengan program sebagus ini, makanan yang terjamin kebersihan dan kehalalannya, gak pernah ragu deh makan di Hokben!

Sepenggal Kisah Menjelang Perjalanan Tidur Panjangnya

Hari itu tanggal 7 Februari sekitar jam 8 malam aku memberinya kabar,
“Mas, kayaknya aku gak bisa pulang besok. Ibuk lambungnya pendarahan lagi.”
Ketika melontarkan kalimat itu, aku bersiap untuk diomeli. Hal yang biasa Ia lakukan, bahwa aku melupakan ngopeni diriku sendiri, lupa ngopeni anak-anak, dan lain-lain.

Tak disangka ia hanya menjawab singkat “iya, gpp”.

Aku lega. Lalu aku lanjut menanyakan kabar anak-anak, dan kami bercerita tentang anak-anak hari itu. Ia bercerita bagaimana anak-anaknya nekat pulang naik sepeda bersama teman-temannya selepas kerja kelompok. Aku lupa menanyakan kabarnya.

8 Februari jam 00.55 wib aku terbangun dengan perasaan kaget karena lupa mengambil ponselku yang tadi masih mengisi daya di ruang tunggu pasien rumah sakit. Bergegas aku keluar dari ruang perawatan ibuk, dan mengambil ponsel yang ada di ruang tunggu.

Tiga menit aku membaca segala macam pesan yang masuk, tiba-tiba ada pesan baru dari anakku. Saat itu jam 01.01 “Bund, ayah sakit. Uti panik.”
Perasaan kaget, was-was, dan khawatir campur aduk menjadi satu. Bergegas aku telpon anakku menanyakan apa yang terjadi.

Dengan lugas anakku menjelaskan situasi yang ia lihat dan rasakan. Merasa aku bisa menduga apa yang sedang terjadi, aku memberikan instruksi untuk Mama dan anakku melalui telepon.

“Jangan tunggu apa-apa, bangunin tetangga, bawa ke rumah sakit sekarang. Adik cari kartu BPJS ayah di dompet. Dompet ayah ada di… Bla… Bla…”

Dari situasi yang digambarkan anakku, aku menduga suamiku mendapat serangan stroke pertama. Lekas aku telpon sepupunya yang kemungkinan masih bekerja larut dan rumahnya dekat. Aku hubungi juga kawannya yang bisa membantu mama mengurus proses masuk UGD, karena aku tahu pasti mama sedang panik.

Jam tiga dini hari, sepupu yang menunggu di rumah sakit mengabarkan suamiku sudah di UGD, kondisinya tidak sadarkan diri dan kemungkinan yang terjadi bukan penyumbatan melainkan pecah pembuluh darah di otak dan membutuhkan rujukan ke rumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya. Lekas aku telepon adiknya di Bandung dan tante yang bisa membantu kami memasukkan Mas Vino ke rumah sakit dengan prioritas penanganan yang lebih baik.

Saat ponselku tak berhenti berdering itu aku sudah berada di bus malam yang riuh dengan lagu dangdut koplo yang kencang. Suara penjelasan dokter di ponsel bersahutan, timbul tenggelam dengan suara musik yang hingar bingar. Dokter menjelaskan saat itu suamiku dalam kondisi koma dan pembuluh darah yang pecah sangat banyak. Namun begitu untuk kepastian, dokter masih menunggu hasil CT scan keluar.

Jam 05.58 wib aku sudah mendarat di UGD rumah sakit dan berbincang dengan dokter tentang hasil CT scan. Bahwa suamiku harus segera dilakukan operasi bedah otak di rumah sakit rujukan yang lebih lengkap, bahwa kondisinya saat itu sangat buruk dan kemungkinan sangat kecil untuk pulih meskipun sudah dilakukan operasi dan bla bla lainnya yang aku cerna dengan otakku sesegera mungkin untuk bisa kuambil keputusan.

Aku memutuskan ia harus dioperasi, ia harus mendapat penangan terbaik, aku memperjuangan segala hak hidupnya dan membawanya ke rumah sakit dengan fasilitas penanganan trauma otak dan pasca trauma terbaik di kota. Dengan bantuan banyak pihak, jam 08.00 pagi aku sudah berada di RS berbeda dan berkonsultasi dengan dokter spesialis menjelang persiapan operasi.

Proses pemindahan ke rumah sakit sempat terkendala karena lagi-lagi terjadi pendarahan hebat dan harus ditangani selekasnya. Dokter memberikan keterangan bahwa dalam masa pemindahan bisa saja terjadi hal-hal darurat di jalan dan mengancam keselamatan suamiku. Aku pasrah, sepanjang jalan aku berdoa masih diberi kesempatan untuk bersamanya merawat anak-anak. Air mata dan doaku berkejaran dengan suara raungan sirine ambulan di sepanjang perjalanan.

Jam 11.00 suamiku memasuki ruang operasi dalam kondisi koma. Aku pegang tangannya erat di sepanjang lorong menuju kamar operasi sambil melantunkan banyak doa dan harapan, meski nuraniku yang lain menentang karena aku sudah melawan pesan suami. Suamiku pernah berkata jika dia dalam kondisi kritis dengan kemungkinan sangat kecil untuk pulih, ia melarangku melakukan tindakan apapun yang membuat aku dan anak-anaknya sangat repot.

Aku mengabaikan pesan itu. Aku hanya mau dia ada dengan segala cerita-ceritanya dan perhatiannya, dalam kondisi apapun. Aku membutuhkannya.

Pukul 16.00 wib operasi selesai, dan suamiku dipindahkan ke ruang ICU untuk proses observasi. Kondisinya masih koma. Wajahnya nampak lebih tenang seperti tertidur. Hanya saja ada pipa putih lentur besar yang masuk ke tenggorokannya dengan banyak kabel dan selang di tubuhnya. Melihatnya dalam kondisi seperti itu batinku menjerit, menggugatnya untuk segala mimpi yang pernah ia katakan sebelumnya. Aku sangat ingin dia bangun.

Dua hari menjaganya di luar ruang ICU, aku tidak pernah tidur nyenyak. Kondisiku mendadak sangat lelah. Kelelahan yang berbeda dibandingkan dengan 8 hari menjaga ibuk di rumah sakit di Madiun. Aku ingin pulang memeluk anak-anakku. Setiap pagi dokter rutin memberikan update kondisi suamiku, dan mengizinkan aku menengoknya. Kondisinya sempat meningkat. Score GCSnya antara 4-5. Aku bisa memegang tangannya, kuajak ngobrol, kucium pipinya sambil berusaha tidak menyenggol segala peralatan yang ada di sekelilingnya.

Kondisinya masih koma. Suhu tubuhnya tinggi, menunjukkan ia berusaha berjuang melawan segala komplikasi paska operasi. Saat kuajak ngobrol, pupil matanya bergerak meski terpejam. Seperti berusaha membuka mata, tapi tak mampu.

Satu per satu kawannya datang menemuiku. Malam hari, tanggal 10 Februari 2023, jam 10.30an aku merasa sangat lelah, dan sangat ingin tidur nyenyak. Malam itu aku tertidur. Sangat nyenyak. Sampai sekitar pukul 01.20an ponselku berdering. Suster mencariku. Aku ditegur karena dipanggil berkali-kali tidak ada sahutan. Suster mengira aku pulang. Ternyata aku tertidur sangat nyenyak hingga tak mendengar suara panggilan.

Aku dipanggil ke ruang dokter, dan dokter memberi tahu kondisi suamiku kritis, denyut jantungnya terus melemah. Beberapa tindakan darurat sudah dilakukan. Ia memintaku melihat kondisi suamiku dan berharap suaraku dapat memacu detak jantungnya. Aku bisikkan banyak kata, hingga akhirnya aku memilih bisikan talqin di telinganya.

10 menit menemaninya berdiri di sisi ranjangnya kakiku lemas. Meski tidak menangis, tubuhku tidak bisa bohong. Aku tidak kuat berdiri. Suster memberiku kursi. Aku telpon adiknya memberitahu kondisi terakhirnya. Aku berusaha berdiri lagi untuk menjangkau telinganya. Kembali kubisikkan kalimat-kalimat talqin di telinganya, berharap ia mendengarnya dan menirukannya dalam hati. Hingga akhirnya bunyi mesin meraung panjang, dengan grafik datar terlihat di layar. Kakiku tidak lagi mampu menopang tubuhku. Badanku lemas. Aku tahu ini saatnya aku merelakannya. Aku menolak tindakan emergency terakhir yang akan dilakukan. Tak lama kemudian dokter meminta izin melepas semua peralatan yang ada di tubuhnya agar aku leluasa mendekat.

Tenagaku habis. Bahkan untuk menangis pun aku tak sanggup. Aku ingat janjiku akan pulang hari sabtu. Aku memang pulang hari Sabtu, bertemu anak-anakku, tapi dengan membawa jenasah ayahnya bersamaku. Mengingat itu, tangisku pecah di jalan. Kuhabiskan air mataku di jalan, agar ketika di rumah, air mataku tak banyak tumpah. Agar aku bisa fokus mengurus segala proses pemakaman dan menemani anak-anaknya.

Semua proses pemakanan berjalan lancar, lebih cepat dari perkiraan. Bahkan anak-anak sanggup ikut memandikan jenasah ayahnya untuk terakhir kalinya dan ikut sholat jenazah. Kawan-kawannya sangaaaat banyak. Mulai dari yang pernah aku kenal, hingga yang tidak pernah aku tahu sama sekali. Terkadang aku termangu. Bahkan di saat dia tidak ada pun, perhatiannya tidak pernah berhenti mengalir untukku dan anak-anaknya lewat kawan-kawannya.

Setiap mendengar kata-kata “ayahmu kawan yang baik…” Dari teman-temannya, anakku berusaha tersenyum di antara air matanya.

Mas Vino mungkin sudah tiada. Namun yang jelas kami tahu, segala kebaikan yang pernah ia tanam, kini menjadi hasil yang bisa dituai anak-anaknya. Merasakan segala perhatian dan kebaikan yang diberikan oleh semua teman-temannya. Bahkan saat pengajian, selalu ada saja temannya yang datang.

Aku mendengar ia bersuara lirih kepadaku untuk kalian semua, terima kasih

Day 3, Membuat Momen Instagramable di Santerra De Laponte dan Museum Angkut

Review Santerra De Laponte

Day 3, Membuat Momen Instagramable di Santerra De Laponte dan Museum Angkut

Setiap keluarga memiliki preferensi liburan yang berbeda-beda. Ada yang menyukai liburan dengan konsep edukatif, ke museum atau tempat-tempat yang memungkinkan anak-anaknya bisa belajar tentang banyak hal. Ada juga keluarga yang menyukai petualangan di alam bebas. Namun ada juga keluarga yang menyukai liburan yang selow-selow saja, pergi ke tempat-tempat viral, bisa bikin foto-foto cantik untuk dipasang di sosial media dan menikmati kuliner yang kekinian.

Menurut Survei Travel Habit 2022 yang dilakukan platform digital Agoda, sebagian besar turis Indonesia (62%) memilih berkunjung ke taman hiburan dan melakukan berbagai aktivitas seperti bersepeda, mengendarai kuda, dan banyak lainnya, ketika mereka sedang berlibur.

Nah, kalian lebih suka liburan yang seperti apa? Apapun yang keluarga Anda suka lakukan, Agoda adalah partner perjalanan yang tepat karena meyediakan pilihan tanpa ribet untuk booking akomodasi dan aktivitas lewat satu platform. Apalagi kalau kalian adalah perencana di keluarga, sangat penting untuk memilih platform yang membuat kegiatan merencakan jadi gampang.

Hari ketiga liburan kemarin, suami dan anak-anak mengikuti itinerary yang saya buat sengaja untuk memuaskan hasrat penghamba konten saya. Saya butuh konten untuk bikin foto-foto cantik di sosial media. Maka, kita memasukkan tempat-tempat yang pernah viral dan kekinian di Batu, Malang. Santerra De Laponte dan Museum Angkut menjadi pilihan kami sekeluarga. Pulangnya, kami menyempatkan untuk belanja oleh-oleh dan menikmati kuliner khas di alun-alun Batu Malang.

Ada apa saja sih di tempat-tempat yang pernah hits ini? Apa saja yang kami lakukan di sana?

Taman Bunga Santerra De Laponte

Begitu memasuki kawasan wisata Santerra De Laponte kami dibuat takjub oleh keramaian pengunjung. Tidak mengherankan karena tempat wisata satu ini memang terbilang baru dan menjadi jujukan para wisatawan untuk berburu foto-foto cantik dan instagramable. Tidak susah untuk berfoto di sana, karena lokasinya memang cantik. Ada banyak bunga-bunga berbagai jenis, dengan latar-latar bangunan warna-warni yang ciamik.

Masuk ke kawasan Santerra De Laponte dikenakan biaya tiket masuk sebesar 25.000 saat weekday dan 30.000 saat weekend atau libur hari besar. Tiket tersebut disertai dengan voucher diskon untuk pembelian bunga dengan harga spesial dan voucher potongan 5.000 untuk membeli minum.

Selain spot foto-foto yang instagramable, di Santerra De Laponte, disuguhi juga wahana-wahana yang bisa digunakan untuk anak-anak bermain. Kedua bocahku yang terobsesi dengan film Gundam, antusias ketika diizinkan untuk bermain mengendarai robot ala-ala Kira Yamato dan Cagali. Tak henti-hentinya mereka tertawa, bahkan sempat bertukar robot dan bermain di satu robot saling gantian menyetir. Untuk bermain robot ini kami dikenakan biaya tambahan sebesar 25.000/anak.

Bocah-bocah juga antusias ketika bisa melihat dan berfoto dengan burung hantu. Sebagai penggemar film dan buku novel Harry Potter, bagaimana mungkin mereka melewatkan momen ini. Buat mereka memegang dan berinteraksi dengan burung hantu jauh lebih menarik dan menyenangkan daripada harus ikut berfoto bundanya dengan latar bunga warna-warni. Untuk berfoto dengan burung hantu ini kami dikenakan sumbangan sebesar 5.000 untuk sekali foto. Cukup terjangkau.

Wahana di Santerra De Laponte

Tidak perlu takut lapar, di Santerra de Laponte ada banyak sekali kios-kios makanan dan minuman yang harganya dibanderol mulai 10.000an. Selain berfoto dengan bunga-bunga cantik ada juga beberapa wahana tambahan seperti bioskop 7 dimensi atau menyewa hanbook untuk berfoto cantik. Untuk sewa Hanbook sekitar 50.000 untuk durasi sekitar 30 menit. Untuk menyewa, kalian harus bersabar saat weekend karena antre lumayan lama.

Kalau ingin puas berfoto dan hunting konten di sini, hindari datang di akhir pekan atau di musim puncak liburan. Karena masih cukup viral dan kekinian, tempat ini masih sering ramai di hari-hari tertentu. Tapi kalau sudah di sini, dijamin bakalan puas buat penghamba konten seperti saya.

Keliling Dunia Di Museum Angkut

Menginjakkan kaki di Museum Angkut kami dibuat berdecak kagum melihat berbagai macam alat angkut yang paling purba hingga yang modern ada semua. Kendaraan angkut yang dipamerkan bukan hanya transportasi darat, namun juga transportasi laut dan udara. Untuk bocah-bocahku ini lumayan menarik, karena di sini mereka bisa melihat bentuk Cikar dalam ukuran aslinya. Apakah kalian tahu apa itu Cikar? Kalau belum tahu, coba deh sesekali jalan-jalan ke Museum Angkut.

Review Museum Angkut

Spot lain yang menarik perhatian anakku adalah ketika mereka melihat replika kapal Titanic. Mereka juga melihat replika kapal yang digunakan pada zaman majapahit untuk menyatukan nusantara. Kapal yang cukup megah itu masih menggunakan tenaga dayung. Bocah-bocahku juga antusias melihat replika mobil F1 dalam ukuran yang sebenarnya. Di spot ini juga disediakan simulator jika kalian penasaran seperti apa rasanya mengendarai F1 seperti Schumacher.

Karena anak-anak belum pernah merasakan naik pesawat terbang, maka pengalaman melihat langsung dalamannya pesawat kepresidenan itu cukup mengesankan buat mereka. Tak lupa mereka menyempatkan untuk berfoto di setiap sudut pesawat tersebut. Ya siapa tahu, suatu hari nanti bisa menjadi bagian dari pesawat kepresidenan, menjadi seperti Bu Menlu Retno Marsudi ya, Nduk…

Yang tak kalah menyenangkan adalah permainan Heli Ride. Permainan ini menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) yang membuat kita jadi tahu seperti apa rasanya naik heli, melihat pemandangan dari atas, melihat ke sisi kiri dan kanan. Sensasi ketika heli mulai naik dan mendarat membuat kedua bocahku teriak-teriak bahagia.

Karena datang di akhir pekan, kami juga punya kesempatan untuk menyaksikan atraksi kejar-kejaran ala Al Capone dengan polisi di zona broadway. Atraksi yang digelar di sepanjang zona Eropa ini membuat bocahku berdecak kagum melihat asap mengepul dari mobil-mobil yang sedang berkejaran. Tak lupa kami mampir menyaksikan bioskop jadul Charlie Chaplin yang masih belum memiliki teknologi suara dan hanya berupa gambar hitam-putih. Jangan lupa menyempatkan berfoto ala-ala majalah juga di sepanjang zona tersebut.

Masih banyak zona lain yang bisa dijelajahi di museum angkut. Jika kalian ingin berfoto-foto seru ala-ala Marilyn Monroe, sisihkan uang untuk tiket masuk sebesar 160.000 saat akhir pekan dan 140.000 saat hari biasa. Harga tiket masuk sudah termasuk voucher permainan Heli Ride.

Beli Oleh-Oleh Dan Menikmati Kuliner di Alun-Alun Batu Malang

Setelah puas berkeliling kota Batu dan foto-foto cantik ala selebgram, sebelum pulang ke Surabaya kami menyempatkan untuk membeli oleh-oleh susu terlebih dahulu. Selain terkenal dengan buah Apelnya, kota Malang juga terkenal dengan produksi susu segar oleh para peternak sapi perah. Salah satu toko legendaris yang bisa dikunjungi untuk berbelanja olahan susu, adalah toko Ganesha di pojok Alun-Alun Batu.

Tepat menjelang Maghrib, di pinggir jalan dekat alun-alun Batu mulai rame oleh pedagang kaki lima yang berjualan aneka jenis makanan dan minuman. Setelah berbelanja di Ganesha, kami menyempatkan untuk wisata kuliner sejenak sambil melihat beragam makanan yang dijual. Mulai dari kacang godog hingga gurita asam manis lengkap dijajakan di sini. Buat kalian yang penasaran dengan aneka kuliner unik ala Hongkong dan Vietnam, boleh sesekali mampir ke alun-alun Batu.

Untuk liburan hari ketiga ini kami memilih menggunakan paket one day – Malang Instagramable Tour dari Agoda. Paket ini salah satu yang masuk ke shopping cart Agoda kami. Kami check out berbarengan dengan paket-paket yang lain untuk mendapatkan paket bundle rate.

Sengaja kami pilih paket One day tour ini untuk memudahkan kami dalam akomodasi berpindah-pindah dari satu spot ke spot berikutnya. Dengan paket ini pun kami dimudahkan karena driver yang mengantarkan kami bisa menyesuaikan jadwal yang kami minta sehingga kami tidak terburu-buru berpindah dari satu tempat ke tempat berikutnya. Puas dan anti ribet menggunakan paket one day tournya Agoda. Kalau kalian berminat ikut paket one day tour seperti kami, coba klik link yang ini -> One Day – Instagramable Malang Tour

One stop shop platform Agoda ini bisa membuat kami merencanakan perjalanan liburan semudah berbelanja online di e-commerce. Klik-klik pilih mana saja yang menjadi incaran kami dan sesuai anggarannya, masukkan ke keranjang, dihitung ulang apakah masih masuk dengan budget dana yang disiapkan. Kalau semua sudah oke, tanggal oke, tinggal check out dan bayar deh. Sudah gak perlu mikir ribet lagi transport naik apa, nunggu berapa lama, dan sejenisnya. Lebih mudah, lebih murah, sat set wat wet cuss berangkat tinggal angkut koper aja.

Jadi sudah diputuskan akan liburan ke mana akhir tahun ini? Kalau masih bingung, langsung aja cek Agoda dan temukan penawaran lebih menarik yang bisa dijabanin semuanya seperti kami. Selamat menyambut liburan akhir tahun!

Family Trip Day 2, Menikmati Eksotisnya Tumpak Sewu

Family Trip Day 2, Menikmati Eksotisnya Tumpak Sewu

Apalah arti liburan tanpa menjelajah alam. Kami sudah berjanji sama anak-anak kalau liburan, di setiap itinerarynya kami akan selalu menyisipkan jelajah alam. Kalau biasanya kami ajak mereka camping, kali ini kami aja mereka bobok di tempat yang lebih nyaman, tapi tetap ada trekking. Semua kami booking lewat Agoda, platform travel one-stop-shop terpercaya.

Lokasi trekking kami pilih yang sedikit fenomenal, standard trekking kelas dunia, videonya sering muncul di televisi dan menjadi andalan masyarakat jawa timur. Tetap tempatnya gak jauh juga dari kota Malang. Air terjun Tumpak Sewu sudah menjadi satu dari wishlist panjang kami. Sebenarnya kami mengincar lokasi ini nanti untuk bocah-bocah ketika sudah memasuki usia remaja 16 tahun ke atas. Tapi setelah dipertimbangkan kembali, ketika usia itu, sepertinya tubuh kami pun sudah akan mulai jompo.

Maka dengan tekad kuat dan mempertimbangkan banyak hal, kami memutuskan inilah saatnya kami membawa mereka menjelajah alam yang lebih menantang. Untuk keluarga yang mencari petualangan dalam daftar liburannya, Jawa Timur memiliki banyak sekali pilihan, mulai dari wisata Bromo, trekking ke kawah Ijen, maupun trekking ke Tumpak Sewu.

Jadi, mau booking tiket, rencana perjalanan atau tempat hiburan via online making gampang lewat platform perjalanan Agoda. Mereka selalu ada yang bisa ditemukan untuk semua orang dengan berbagai macam pilihan dan usia. Juga ada fitur shopping cart yang memudahkan pemesanan karena kalian bisa meletakkan delapan akomodasi atau aktivitas sekaligus, membandingkan fasilitas, lalu checkout untuk mendapatkan rate bundle yang menarik.

Lihat yuk aktivitas apa saja yang sudah kami rencanakan.

Mengenal Tumpak Sewu

Sekarang kalian tahu ya, jadi Agoda bukan hanya untuk memesan akomodasi dan penerbangan, tapi juga untuk booking aktivitas, atau sekadar pakai map untuk melihat tempat-tempat menarik dekat penginapan kalian. Di hari kedua ini, kami memilih Tumpak Sewu. Terletak di Kabupaten Lumajang, air terjun ini memiliki hulu di kaki gunung Semeru. Bentuk air terjunnya berupa tirai dengan ketinggian lebih dari 120 meter. Melihat air terjun ini dari atas saat siang hari, kita bisa melihat pelangi di tengahnya. Pelangi ini terbentuk dari butiran air terjun yang membias terkena sinar matahari.

Melihat air terjun ini dari atas rasanya akan sangat berbeda dengan melihatnya langsung dari bawah. Namun turun ke bawah akan menjadi cerita yang berbeda. Jalur yang harus ditempuh bukan jenis jalur untuk jalan-jalan cantik. Jalur yang harus ditempuh masih memiliki perpaduan antara jembatan kayu, tangga besi, tangga batu dan tanah padat hutan yang mengelilingi.

Track yang harus ditempuh pun bukan jenis track yang landai, bahkan ada track dengan kemiringan sekitar 70 derajat. Untuk itu jika kalian belum pernah menyisiri Tumpak Sewu, kami sangat menyarankan gunakan pemandu lokal, para ranger yang selalu siap membantu anda menyusuri kawasan hutan dan tebing. Tarif pemandu lokal pun tidak mahal, berkisar antara 100 ribu hingga 300 ribu, bergantung jalur yang ingin kalian tempuh.

peta tumpak sewu

Tiket masuk untuk kawasan wisata Tumpak sewu ada tiga loket, masing-masing dengan harga 10 ribu untuk wisatawan lokal dan 20 ribu untuk wisatawan asing. Loket ada terdapat di pintu masuk utama, pos air terjun Tumpak Sewu dan pos ke Goa Tetes. Tiket yang dikenakan buat kami terbilang murah. Tiket ini digunakan untuk pemeliharaan fasilitas yang ada di lokasi.

Tips aman trekking Di Tumpak Sewu

Untuk melakukan trekking di jalur ekstrim seperti Tumpak Sewu ini, banyak hal yang harus dipertimbangkan, mulai dari kekuatan fisik hingga keselamatan pribadi. Namun jika kalian ingin mencobanya, berikut tips-tips aman untuk trekking ke Tumpak Sewu bersama keluarga:

jalur di tumpak sewu

1. Gunakan jasa guide atau pemandu untuk memandu trekking melewati alam liar dan jalur yang sulit. Pemandu lokal ini juga akan membantu kita ketika menemui kesulitan. Selain itu pemandu lokal juga memiliki kemampuan membaca tanda-tanda alam dan cuaca. Mengingat ini alamnya berupa lembah maka untuk kita yang pendatang akan kesulitan membaca tanda-tanda alam, apakah akan ada banjir, apakah akan segera turun hujan, kapan harus bergegas naik, atau sampai kapan kita bisa menikmati keindahan air terjunnya.

2. Kenakan alas sandal atau sepatu yang memiliki sol keras. Karena jalur yang licin dan curam, saya tidak menyarankan mengenakan sepatu jalan-jalan yang empuk karena akan kesulitan menuruni jalur air terjun. Sandal khusus trekking biasanya sudah sangat mumpuni untuk melewati jalan yang licin.

3. Kenakan pakaian yang cepat kering dan tipis agar memudahkan dalam trekking. Untuk perempuan saya tidak menyarankan mengenakan rok atau celana longgar karena akan ribet ketika digunakan untuk menuruni tebing yang ada aliran airnya. Saya sendiri menyesal mengenakan celana kulot dan tidak menyangka alirannya cukup deras sehingga membuat baju kami basah kuyup.

4. Bawa baju ganti dan titipkan di warung yang dekat dengan toilet. Selesai trekking dijamin baju akan basah kuyup. Jalur yang dilewati ada yang berupa tangga dengan aliran air yang lumayan deras. Ditambah lagi ketika berada di dasar, percikan butiran dari air terjun lumayan membuat jilbab yang saya kenakan menjadi lembab. Bodohnya, saya hanya membawakan baju ganti untuk suami dan anak-anak, tapi saya sendiri lupa membawa baju ganti untuk diri sendiri.

jalan ke tumpak sewu

5. Jika dirasa ribet, tidak perlu membawa tas atau peralatan banyak ketika menuruni jalur air terjun. Jika lapar atau haus, di dasar air terjun ada warung penjual minuman dan mie instan dengan harga yang masih terjangkau dan normal untuk ukuran lokasi wisata. Segelas milo hangat yang diminum anakku kemarin hanya 5.000 saja. Lumayan untuk membuat badan hangat kembali setelah melewati jalur yang curam dan basah.

6. Pastikan keselamatan diri sendiri. Jika dirasa tidak mampu melewati jalur yang menantang, jangan malu untuk berhenti dan kembali. Tidak perlu gengsi. Bagaimanapun juga alam liar selalu menyimpan banyak misteri. Tidak semuanya harus kita ungkap. Sadari kemampuan diri sendiri dan ketahui kapan waktunya harus berhenti. Tidak ada keindahan alam yang pantas dibayar dengan nyawa.

7. Sebaiknya lakukan perjalanan di saat musim kemarau. Di musim kemarau debit air sungai lebih rendah dan tidak perlu was-was bila sewaktu-waktu turun hujan. Jalur trekking akan ditutup jika turun hujan, karena debit air bisa saja meluap tiba-tiba, jika ada banjir di hulu.

8. Untuk kalian yang belum mengenal dan buta sama sekali tentang medan Tumpak Sewu seperti kami, ada baiknya mengikuti paket tour yang sudah disediakan. Kami mendapat paket tour yang lumayan terjangkau dari Agoda. Dari paket tour ini kami sudah disediakan penjemputan dari lokasi villa yang kami sewa di Malang, dengan driver yang ramah. Kami juga mendapat pemandu ranger lokal yang sangat telaten memandu anak-anak.

air terjun tumpak sewu

Aktivitas tanpa ribet berkat Agoda

Dengan paket tour dari Agoda lengkap dengan tour guide, kami tidak perlu lagi dibuat puyeng dengan jalur yang harus kami lewati, mengingat banyak jalan yang ditutup akibat longsor dan gempa beberapa waktu lalu. Kami juga tidak perlu mumet bertanya ke penduduk sekitar untuk mencari ranger yang telaten dan berpengalaman.

Dengan shopping cart Agoda, kami bisa mendapatkan fasilitas diskon untuk paket bundle. Layaknya belanja di e-commerce, kami masukkan dulu sewa villa, paket aktivitas dan transportasi yang ingin kami pakai selama liburan. Setelah terkumpul semua, di check out lalu bayar deh.

biaya ke tumpak sewu

Untuk kalian yang ingin memasukkan wisata Tumpak sewu ke dalam keranjang masing-masing, bisa coba klik di sini ya -> Tumpak Sewu Waterfall & Goa Tetes Trekking

Setelah melewati jalur yang ekstrim dan menantang, kami menyempatkan diri untuk melepas lelah sambil ngobrol dan bercengkrama dengan para wisatawan asing yang kebetulan bersisipan dengan kami. Dalam waktu yang hampir bersamaan kami berangkat dengan wisatawan dari Singapura dan California. Kami bertemu di warung di dekat pos panorama. Kami bercanda dan ngobrol tentang jalur yang telah kami lewati sambil merasakan perasaan lega bercampur haru berhasil melewati jalur yang ekstrim.

Untuk keluarga yang memang belum terbiasa dengan trekking sama sekali, saya tidak menyarankan kalian mengikuti jalur trekking Tumpak Sewu. Jika ingin menyaksikan keindahan Tumpak Sewu, cukup sampai di pos panorama saja. Jalur yang harus ditempuh hingga pos Panorama masih lumayan aman dan cocok untuk berbagai usia.

air terjun tumpak sewu

Namun jika ingin mencoba trekking dengan tingkat kesulitan menengah bisa dimulai dengan trekking di Gunung Bromo. Tenang saja, Agoda juga menyediakan Bromo Sunrise Tour. Karena jika lelah atau kaki mendadak kram, di Bromo masih ada pilihan untuk naik kuda.

Berbeda cerita jika anak-anak kalian sudah berusia di atas 15 atau 16 tahun ke atas dan membutuhkan jalur trekking yang menantang, boleh dicoba untuk melakukan perjalanan ke Tumpak Sewu. Tetap jangan lupa untuk menggunakan local ranger untuk memandu dan demi keselamatan keluarga kalian. Untuk rekomendasi penginapan yang unik, kalian bisa baca di artikelku sebelumnya : Menginap di The Onsen Resort Batu, Malang. Selamat merencanakan liburan!

Mengupas Pentingnya Chilling dan Healing Bagi OYPMK dan Penyandang Disabilitas

Chiling dan Healing Bagi OYPMK dan Penyandang Disabilitas, Perlukah?

Saat ini, kata healing sering digaungkan dalam media sosial (medsos) atau bahkan kita mendengarkan dari orang terdekat. Pergi ke mall, olahraga atau kemanapun tempatnya akan dikatakan sebagai healing. Healing sendiri dalam kamus Bahasa Inggris diartikan sebagai penyembuhan. Sedangkan chilling dari chill, mengandung makna santai. Kata ini juga sering digunakan untuk menggambarkan istilah “menenangkan diri”.

Chilling dan healing sangat dibutuhkan bagi setiap individu yang hidup. Mengapa? Karena kedua kegiatan tersebut mempunyai dampak besar bagi manusia. Secara umum, salah satunya adalah untuk menyegarkan kembali jiwa raga setelah mengalami kepenatan kegiatan. Sedangkan secara khusus, tergantung peristiwa yang dialami. Akan tetapi, bagaimana dengan chilling dan healing bagi OYPMK (Orang Yang Pernah Menderita Kusta) dan penyandang disabilitas?

Dalam talkshow Ruang Publik KBR yang bekerja sama NLR kali ini mengusung tema tentang ‘Chilling dan Healing bagi OYPMK dan penyandang disabilitas, Perlukah?’ Acara yang dibawakan dengan menyenangkan oleh host KBR, Rizal Wijaya. Turut mengundang Donna Swita selaku Executive Director Institute of Woman Empowerment (IWE) dan Ardiansyah (OYPMK) yang menjabat sebagai Wakil Ketua Konsorsium Pelita Indonesia.

Menurut Donna Swita, definisi healing adalah penyembuhan pada sesuatu yang berdampak pada psikis dan emosi seseorang. Healing tidak hanya dibutuhkan oleh OYPMK, tetapi semua orang membutuhkan.
Mengenai healing atau pemulihan diri atau perawatan, ada 5 dimensi penting, diantaranya adalah:

  • Dimensi fisik, dalam dimensi ini berbicara tentang kesehatan fisik. Misalnya saja, karena kurang istirahat akhirnya berdampak dengan fisik.
  • Dimensi psikis, stress karena banyak stigma yang harus dibenahi.
  • Mental
  • Relasi, berhubungan dengan orang tua dan orang lingkungan sekitar.
  • Spiritual

Dari kelima dimensi tersebut bisa dilihat, dimensi mana yang paling dibutuhkan oleh OYPMK dan penyandang disabilitas. Karena setiap orang memiliki proses pemulihan yang berbeda. Tergantung dimensi permasalahan yang dihadapi. Namun, dari semuanya, yang terpenting adalah informasi atau pengetahuan. Pemanfaatan kecanggihan teknologi dalam menggali ilmu pengetahuan tentang penyakit kusta seharusnya lebih mudah diperoleh dan dicari. Hanya dengan mengetik kalimat kusta atau healing misalnya, maka akan segera bermunculan informasi yang dicari.

Sekarang ini, kebanyakan orang memanfaatkan teknologi pintar dalam hal medsos, namun tidak banyak yang mampu mencari informasi dan membaca dari sumber yang valid. Akhirnya, banyak yang terperosok berita bohong, atau bahkan stigma lama yang masih dipakai. Sehingga pandangan mengenai penyakit kusta pun masih saja sama. Padahal informasi mengenai kusta ada sudah banyak digaungkan. Tidak semua orang bisa menerima OYPMK karena keterbatasan pengetahuan atau lebih percaya berita yang tidak jelas alias hoaks.

Menurut salah satu sumber yang hadir dalam Ruang Publik KBR yaitu, Ardiansyah selaku OYPMK dan Wakil Ketua Konsorsium Pelita Indonesia. Beliau mengatakan bahwa healing sangat dibutuhkan bagi OYPMK dan penyandang disabilitas. OYPMK lebih banyak menutup diri dan pada akhirnya tidak mempunyai teman untuk bercerita dan berkeluh kesah. Stigma tidak diterima masyarakat terlanjur melekat karena banyak OYPMK yang mengalami. Pada akhirnya, perasaan tertekan dan takut menceritakan penyakitnya membuat OYPMK menutup diri.

Seperti yang dialami Ardiansyah, bagaimana penolakan orang tua dan lingkungan terhadapnya. Rasa tertekan dan penolakan ini membuat Ardiansyah mencari dukungan dari luar. Beruntung sekali Ardiansyah menemukan teman-teman organisasi yang sangat mendukung. Namun tidak semua OYPMK bisa mengatasi penolakan. Ardiansyah memiliki strategi, yaitu:

  • Percaya Tuhan: harus berpikir bahwa ini adalah rencana Tuhan dan manusia tidak tahu rencana Tuhan. Sehingga harus menerima semua yang dialami.
  • Berpikir positif ke depan: ingin berubah atau tidak kembali pada diri sendiri. Yang menentukan langkah ke depan adalah diri sendiri bukan orang lain.
  • Melanjutkan hidup
  • Meng-edukasi orang-orang sekitar

Bahwa semua kembali pada diri sendiri, sehingga orang-orang di sekitar bisa menjadi
support system OYPMK dan penyandang disabilitas.

Ada salah seorang penanya yang menanyakan, mengapa proses healing tidak memanfaatkan kecanggihan teknologi agar OYPMK dan penyandang disabilitas tidak ketinggalan teknologi alias melek teknologi. Menurut Ardiansyah, bisa saja memanfaatkan teknologi. Namun sayangnya, tidak semua berpendidikan tinggi. Banyak yang tinggal di daerah pelosok. Upaya penyembuhan lebih difokuskan pada mengatasi luka hati, yang membutuhkan proses lebih lama dari pada teknologi.

Ardiansyah mengatakan, salah satu cara healing yang mungkin ampuh adalah menulis. Dengan menulis tentang diri sendiri, bisa menceritakan atau menumpahkan segala apa yang dirasakan dan dipikirkan.
Ardiansyah juga membagikan kisahnya tentang langkah kongkrit yang dilakukan saat harus meyakinkan kedua orang tua (terutama ibu) dan orang terdekat. Langkah tersebut adalah:

  1. Meningkatkan kemampuan diri di berbagai bidang (apa yang disukai kembangkan).
  2. Jangan membatasi diri, perluas relasi agar menguasai teknologi dan informasi.

Menjadi OYPMK dan penyandang disabilitas jangan dijadikan alasan untuk menutup diri atau membatasi diri, tetapi buktikan bahwa dalam keterbatasan ada kesempatan yang sama. Di mata Tuhan, semua sama.

Day 1: Family Trip Berkeliling di Batu, Malang, dan Menginap di Villa Unik

Wisata Keluarga Batu Malang

Yuhuuuu, libur tlah tiba… libur tlah tiba… hore, hore, hore!

Siapa nih yang sudah gak sabar untuk menghabiskan liburan akhir tahun bersama keluarga? Ternyata menurut survei Family Travel Agoda, 4 dari 5 orang akan bepergian bersama keluarganya untuk beberapa tahun mendatang dan orang Indonesia cenderung memilih bepergian bareng keluarga besar, yakni sebanyak 59% berencana melakukannya.

Dan akhirnya pandemi mulai terkendali, kini saatnya bisa menikmati lagi liburan bersama keluarga ke luar kota yaa… Demikian juga dengan keluarga Setyadi. Kali ini, kami merencanakan family trip dengan baik dan semua lancar berkat Agoda.

Liburan keluarga kami rancang sedemikian rupa agar tetap menyenangkan tapi hemat budget. Ya gimana ya bu, namanya istri tuh mesti pinter kekepin dompet dan ATM biar gak bocor sana-sini. Apalagi kalau sudah judulnya liburan tuh kadang-kadang suka gak terasa, lihat ini itu main beli aja. Tahu-tahu isi ATM sudah menunjukkan alarm merah. Eh itu aku sendiri atau kalian juga sih?

Nah, buat kalian yang ingin menghabiskan waktu dengan budget hemat seperti kami, coba cari deh lokasi wisata di dekat kota kalian tinggal tapi memiliki udara dan suasana alam yang berbeda. Kami tinggal di Surabaya yang notabene daerah pesisir, pastinya kalau liburan pengennya cari hawa yang adem dong. Maka pilihan kota terdekat dari Surabaya tentu saja Batu, Malang.

itinerary Batu Malang

Di Batu kami memilih menginap di daerah Songgoriti. Songgoriti sampai saat ini udaranya masih adem cless. Suhu rata-rata di Songgoriti saat kami menginap di The Onsen Hot Spring Resort yang kami booking lewat Agoda, berkisar antara 14-24℃. Lumayan bikin kami betah bergelung di dalam selimut kalau malam sudah menjelang. Kami menginap di Songgoriti selama tiga hari dua malam. Puas sekali, sampai enggan pulang.

The Onsen Hot Spring Resort

Selama liburan kami memilih menginap di resort yang private agar bisa menepi dengan lebih leluasa. Pilihan kami jatuh di The Onsen Hot Spring Resort. Resort ini menjadi pilihan menarik karena ruangan yang cukup luas dengan dua kamar tidur yang bisa kami tempati. Memasuki resort, anak-anak antusias melihat kamarnya ketika kami beritahukan bahwa mereka boleh menempati kamar terpisah dari kami.

Ditambah lagi mereka bahagia sekali ketika melihat pemandangan dari area balkon yang langsung mengarah ke perbukitan. Dari balkon kami bisa melihat paralayang beterbangan setiap sore. Saat cuaca cerah, dari kejauhan juga terlihat pucuk gunung Semeru yang habis mengeluarkan awan panas kemarin. Karena cuaca cukup dingin, maka jangan cari AC di ruangan ini yaa…

Hawa dingin makin syahdu ketika kami tahu kalau setiap kamar dilengkapi dengan private onsen atau pemandian air panas pribadi yang mulai terisi setiap jam 7 malam. Resort secara keseluruhan dibuat seperti rumah di jepang yang setiap kamarnya dilengkapi dengan tatami dan tempat tidur di bawah tanpa ranjang. Untuk melengkapi suasana jepang, di setiap kamar disediakan yukata yang bisa kita pakai sewaktu-waktu. Setiap kamar juga dilengkapi dengan ruang duduk yang dilengkapi dengan bantal bulat ala Jepang.

Sensasi menginap di resort ala Jepang makin terasa kental dengan sajian menu makan pagi di Fushimi Resto yang semuanya menggunakan nama Jejepangan. Panorama yang bisa disaksikan dari resto pun tak kalah ciamik, yaitu gerbang Torii yang berwarna merah dan fenomenal. Yang tak kalah unik, semua ruang resort di The Onsen Hot Spring Resort menggunakan nama-nama kota di Jepang, seperti Tokyo, Osaka, Nara, Kobe, Kyoto, Nagoya dan sejenisnya. Kami menempati kamar Saitama.

Setiap kamar selain berisi kamar tidur dan ruang duduk, juga dilengkapi dengan kulkas, kamar mandi, private onsen, balkon, juga dilengkapi dengan wifi yang lumayan kenceng. Ini penting untuk kami yang di mana saja, dan kapan saja kadang masih membawa file dan draf kerjaan. Layaknya rumah di Jepang, semua kamar dan fasilitas di The Onsen Hot Spring Resort menggunakan bahan yang didominasi kayu.

Review the onsen hot spring resort

Bagaimana dengan tarifnya? Normalnya sih setiap resort dikenakan tarif di atas 3 juta. Namun karena saya adalah ibu rumah tangga yang tidak mau rugi begitu saja, tentu saya punya cara cukup cerdas dengan mencari diskonan. Ya apalagi andalan ibu-ibu seperti saya kalau bukan diskonan, ya kaaan? Sangat ibu-ibu sekali. Namun percayalah dengan tekad kuat, saya pun berhasil mendapat diskonan lebih dari 50%. Amazing kan?

Di mana cari diskonannya? Ya di Agoda laaaaah… Di mana lagi? Kalian bisa menemukan berbagai akomodasi terbaik untuk family travel di platform Agoda, mulai dari Agoda Homes yang terdiri dari bungalow, apartemen, villa, homestay, dan banyak lagi. Jadi pilihannya nggak hanya hotel mewat atau budget hotel melulu.

Nah, selama di Songgoriti, apa saja sih yang kami lakukan? Apalah arti liburan tanpa petualangan buat keluarga Setyadi? Maka petualangan tetaaap dilakukan. Pelan-pelan ya, kami akan share itinerarynya satu per satu. Rekomendasi untuk liburan kali ini dan berbagai kegiatan yang kami lakukan juga kami dapatkan di fitur “Activities” atau Aktivitas milik platform Agoda. Cobain juga yuk!

Liburan Hari Pertama Di Batu, Malang

Petik Apel di Agro Rakyat.

Saat tiba di Malang masih cukup pagi. Kami menyempatkan diri untuk sarapan terlebih dahulu. Selesai sarapan kami mencari petualangan alam yang sudah buka pagi hari dan menyenangkan buat anak-anak. Kemana lagi kalau bukan mengunjungi kebun Apel.

Apalah artinya ke kota Malang tanpa pulang membawa Apel. Tapi rasanya buat bocah-bocah kurang seru lah kalau hanya beli di toko buah. Mendingan petik langsung aja. Salah satu tempat wisata petik Apel yang murah di daerah Batu, Malang adalah di Agro Rakyat. Di sini dengan membayar tiket masuk sebesar Rp25.000 kita bisa makan Apel sepuasnya.

Setiap kilogram Apel yang kita bawa pulang, dikenakan harga Rp.20.000/kg. Jenis Apel yang berhasil kami panen kemarin adalah Green Smith dan Rome Beauty. Kedua Apel ini cocok untuk dibuat jus karena memiliki kandungan air yang banyak dan rasa sedikit asam. Tak lupa selain memetik Apel, kami juga menikmati sajian jus Apel Berry, dibuat dari campuran Apel dan Strawberry. Rasanya manis segar.

Buat kedua bocahku ini lumayan seru, karena mereka bisa melihat pohon Apel dari dekat, memanjat pohonnya, memetik buahnya dan menikmati langsung Apel segar yang baru dipanen. Petualangan seperti ini tidak mungkin kami dapatkan di Surabaya yang berhawa panas. Bahkan mereka sendiri yang bertanya kepada para petani Apel di sana tentang jenis Apel, apa bedanya, kenapa ada jenis Apel yang warna merah dan warna hijau, dan sejenisnya. Dari petualangan semacam ini, pelajaran berharga tidak akan mereka lupakan.

Jatim Park 3: Dino Park + The Legend Star

Setelah puas memetik Apel dan menikmati buah segar dan jusnya langsung, kami turun ke Jatim Park 3. Di Jatim Park 3 ada banyak sekali wahana yang tidak mungkin di eksplor dalam satu hari. Makanya, kami memilih untuk menginap dan sekalian cari-cari rekomendasi terbaik di sekeliling kami yang bisa mudah dicari di Agoda. Hari itu kami memilih paket terusan Dino Park dan The Legend Star. Harga tiket masuk paket tersebut di hari kerja adalah Rp140.000,-

Review Dino Park

Di Dino Park anak-anak belajar tentang jenis-jenis Dinosaurus, ciri-ciri, cara perkembang biakan, hingga sejarah kepunahannya. Dino Park dibagi ke dalam beberapa wahana, di antaranya museum Dino, Dino action, Ice Age, istana boneka, Jelajah 5 Zaman, dan The Rimba. Yang lebih menyenangkan, semua materi edukasi tersebut disampaikan menggunakan media yang interaktif.

Di museum Dino anak-anak antusias memegang dan scanning berbagai jenis Dino, melihat toples-toples berisi berbagai macam replika fosil. Di Jelajah 5 zaman kami diajak berkeliling museum menggunakan kereta listrik sambil melihat kehidupan Dino di setiap zaman yang terus berubah. Di Dino action, anak-anak diajak naik kapal berkeliling melihat cerita tentang profesor gila yang mengadakan penelitian membuat kloning Dino. Ada yang berhasil dan ada yang gagal. Di akhir sesi dalam petualangan kapal tersebut kami diberi kejutan tiba-tiba kapal berseluncur turun seperti roller coaster.

wahana di dino park

Berbeda dengan Dino Park, di The Legend Star kami diajak berkenalan dengan tokoh-tokoh legenda kelas dunia. Mulai dari pemimpin negara, tokoh pembuat perubahan, atlet, artis, hingga bintang film. Di The Legend Star tak sekedar patungnya, bahkan replika ruangan tempat mereka beraktivitas pun ada. Kami bisa melihat dalamnya istana negara itu seperti apa, white house, bahkan merasakan duduk di replika singgasana Pangeran William dan Kate Middleton.

Melihat ada banyak tokoh-tokoh yang mereka kenal, anak-anak sudah berlarian di luar kendali. Mereka antusias menyebutkan nama-nama tokoh yang mereka kenal dan merasa bangga ketika berhasil menyebutkannya dengan benar. Bahkan tak jarang mereka minta difoto seolah-olah sedang beraktivitas bersama tokoh-tokoh terkenal tersebut. Ketika berhasil foto dengan patung Presiden Eyang Habibie, mereka langsung mengirimkannya ke Uti dan Kakung. Mereka hafal kalau Eyang Habibie adalah salah satu tokoh favorit Uti dan Akungnya.

Penawaran Terbaik di Agoda

Kalau kalian ada yang penasaran kenapa sih harus memilih Agoda? Kenapa kok gak datang langsung, bayar dan booking langsung aja? Sebenarnya ada banyak alasannya. Tapi baiklah, mari kita kupas satu per satu.

Pertama, buat aku Agoda itu sudah semacam one stop shop untuk perjalanan – dengan semua yang aku butuhkan. Aku bisa cari jenis paket yang cocok untuk umur anakku atau orang tua atau mertua yang kadang ikut, bahkan bisa juga cari berdasarkan preferensi anggaran. Agoda menyediakan semuanya dengan cara booking yang lebih mudah.

Kedua, karena Agoda memiliki paket bundle deals yang terbaik untuk group booking penerbangan, akomodasi, dan aktivitas, di dalam satu platform. Misal nih kalian mau rame-rame booking paket perjalanan sama teman atau geng arisan, kalau pakai Agoda, bisa banget dapat diskon tambahan. Trus, gak perlu ribet booking satu per satu, misal vilanya dulu, travelnya dulu, HTM masuk wahana, gak perlu yang begitu. Ribet. Kamu bisa langsung cari paket perjalanan misal untuk keluarga besar, di paket itu kalian sudah dapat pilihan villa atau resort, disediakan travel penjemputan dari villa ke lokasi wahana liburan, sampai guide pun sudah jadi satu. Jadi gak perlu tuh ribet perintilan-perintilan booking satu per satu.

Gimana sih biar bisa dapat rate bundle?

Coba kalian download Agoda dan cari fitur shopping cart. Di fitur ini kita bisa melakukan booking beberapa properti sekaligus dan menambahkannya ke keranjang belanja (cart) sebelum checkout guna mendapatkan rate bundle. Caranya sama persis kayak kalian belanja di e-commerce itu. Kalau sudah puas masuk-masukin ke shopping cart, baru di check out dan transfer. Sama kan kayak belanja online?

Jadi, siapa nih yang mupeng mau menginap di The Onsen Hot Spring Resort? Nih, aku kasih linknya buat kalian masukin ke shopping cart. Klik di sini ya -> The Onsen Hot Spring Resort. Masukin aja sekalian sama paket liburan yang lain yang ingin kalian pakai. Setelah semua terkumpul di keranjang, baru di check out biar dapat paket bundle.

Jadi sudah ada rencana mau ke mana liburan nanti? Untuk petualangan hari kedua, tunggu besok aku upload ya!